Merpati Malang
Dikisahkan ada
seekor merpati yang jatuh cinta kepada mawar putih. Berkali kali sang merpati
menyatakan rasa cinta dan sayangnya kepada mawar putih, namun saat itu juga
mawar putih selalu menolaknya. Akan tetapi merpati malang itu tak pernah menyerah,
suatu hari ia menemui sang mawar dan kembali menyatakan rasa cinta dan
sayangnya yang begitu besar, namun jawaban sang mawar tetaplah sama, ia kembali
menolak cinta dari sang merpati. Merpati-pun bertanya “wahai mawar putih
sebenarnya apakah yang membuatmu selalu menolak rasaku ini?” Mawar putih yang
egois berkata “aku hanya akan mencintaimu jika engkau bisa mengubahku menjadi
mawar merah.”
Merpati-pun terdiam dan pergi meninggalkan sang mawar. Hari demi hari telah berlalu, tapi merpati belum bisa menemukan cara untuk memenuhi persyaratan sang mawar. Merpati semakin gelisah, ia kemudian menemui sang mawar, ia berkata “wahai mawar putih, hari ini aku akan mengabulkan keinginanmu untuk menjadi mawar merah.” Dengan wajah sedih sang merpati itu-pun langsung memotong kedua sayapnya seraya berkata kepada mawar putih “aku mencintaimu” Sambil menahan rasa yang amat sangat pedih merpati yang malang itu mengepakkan kedua sayapnya kepada mawar putih. Akhirnya mawar putih yang egois itu telah menjadi mawar merah, kini ia baru sadar bahwa merpati tersebut memang benar-benar mencintai dan menyayanginya dengan sepenuh hati, namun semua itu sudah terlambat karena sekarang sang merpati telah pergi meninggalkannya dan tidak akan pernah kembali lagi.
Merpati-pun terdiam dan pergi meninggalkan sang mawar. Hari demi hari telah berlalu, tapi merpati belum bisa menemukan cara untuk memenuhi persyaratan sang mawar. Merpati semakin gelisah, ia kemudian menemui sang mawar, ia berkata “wahai mawar putih, hari ini aku akan mengabulkan keinginanmu untuk menjadi mawar merah.” Dengan wajah sedih sang merpati itu-pun langsung memotong kedua sayapnya seraya berkata kepada mawar putih “aku mencintaimu” Sambil menahan rasa yang amat sangat pedih merpati yang malang itu mengepakkan kedua sayapnya kepada mawar putih. Akhirnya mawar putih yang egois itu telah menjadi mawar merah, kini ia baru sadar bahwa merpati tersebut memang benar-benar mencintai dan menyayanginya dengan sepenuh hati, namun semua itu sudah terlambat karena sekarang sang merpati telah pergi meninggalkannya dan tidak akan pernah kembali lagi.
Jadi, hargailah
seseorang yang menyayangimu dengan sepenuh hati, karena hal paling menyakitkan
yang mereka rasakan adalah ketika kamu tak pernah menghargai sedikitpun
keberadaan mereka di kehidupanmu. Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar